Memahami makna dalam lirik lagu "secukupnya" oleh Hindia
Lagu "Secukupnya" adalah salah
satu lagu yang dinyanyikan oleh Hindia, musisi muda Indonesia yang populer
dengan lirik lagunya yang penuh makna. Lagu ini dirilis pada tahun 2020 sebagai
bagian dari album kedua Hindia yang berjudul "Menari dengan Bayangan".
Lagu ini menarik perhatian pendengar karena liriknya yang menggambarkan sebuah
hubungan yang rumit, serta pesan yang ingin disampaikan oleh penciptanya.
Lirik lagu "Secukupnya"
menceritakan tentang seorang pria yang merasakan cinta yang mendalam terhadap
seorang wanita, namun dia tidak yakin apakah perasaannya itu direspon dengan
sama oleh sang wanita. Pria tersebut mengungkapkan bahwa dia selalu merindukan
kehadiran wanita tersebut, namun dia tidak ingin merusak persahabatan mereka
yang telah terjalin lama. Pria tersebut menginginkan hubungan mereka hanya
sebatas persahabatan, atau sekedar cinta yang cukup. Dia tidak ingin merusak
apapun dan hanya ingin menikmati perasaannya secukupnya.
Lirik lagu "Secukupnya" juga
mencerminkan keadaan banyak orang saat ini yang merasakan cinta yang rumit,
dimana ada perasaan yang mendalam namun juga adanya ketidakpastian. Lagu ini
menyampaikan pesan bahwa tidak semua perasaan cinta harus diungkapkan, dan
kadang-kadang lebih baik untuk menikmati perasaan tersebut hanya secukupnya,
tanpa harus memaksakan hubungan yang lebih dari itu.
Berikut lirik lagu Secukupnya:
Kapan terakhir kali kamu dapat tertidur tenang (renggang)
Tak perlu memikirkan tentang apa yang akan datang di esok hari
Tubuh yang berpatah hati bergantung pada gaji
Berlomba jadi asri mengais validasi
Dan aku pun terhadir
Seakan paling mahir
Menenangkan dirimu
Yang merasa terpinggirkan dunia
Tak pernah adil
Kita semua gagal
Angkat minumanmu
Bersedih bersama-sama
Ah ah ah ah
Sia-sia pada akhirnya
Putus asa terekam pedih semua
Masalahnya lebih dari yang secukupnya
Rekam gambar dirimu yang terabadikan bertahun silam
Putra putri sakit hati Ayah Ibu sendiri
Komitmen lama mati hubungan yang menyepi
Wisata masa lalu
Kau hanya merindu
Mencari pelarian
Dari pengabdian yang terbakar sirna
Mengapur berdebu
Kita semua gagal
Ambil sedikit tisu
Bersedihlah secukupnya
Ah ah ah ah
Secukupnya kan masih ada
Penggantinya belum waktunya kau bisa
Menjawabnya ah ah ah ah ah secukupnya
Semua yang sirna kan kembali lagi
Semua yang sirna kan nanti berganti
Musik sering digunakan sebagai sarana untuk mengekspresikan dan
merayakan pengalaman emosional, termasuk masalah kesehatan mental. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis representasi kesehatan mental dalam lagu
Hindia “Secukupnya” dengan menggunakan pendekatan Semiotika
Ferdinand de Saussure. Dalam analisis ini, teori-teori semiotika Saussure digunakan untuk menganalisis tanda-tanda yang digunakan dalam lirik
lagu "Secukupnya".
Peneliti mengidentifikasi tanda-tanda verbal dan non-verbal yang merepresentasikan aspek kesehatan mental, seperti
kecemasan, overthinking, dan depresi. Hasil analisis menunjukkan bahwa lirik lagu "Secukupnya" karya Hindia secara efektif menggambarkan kompleksitas
kesehatan mental.
Pada bait 1 “Kapan terakhir kali kamu dapat tertidur tenang”
Dalam petanda lirik di Verse I Konsep "Tenang" adalah ketika
seseorang merasa mental jernih, fokus, dan bebas dari kekhawatiran berlebihan, meskipun manusia
memiliki harapan, ambisi, dan ekspektasi tinggi. “Tak perlu memikirkan apa yang akan datang, di esok hari”. Artinya,
tidak perlu khawatir tentang masa depan, fokuslah
pada hari ini dan pastikan kamu mendapatkan istirahat yang cukup.
Pada bait ke-2 “Tubuh yang berpatah hati
bergantung pada gaji Berlomba jadi asri mengais validasi”
Konsep dari lirik “bergantung pada gaji” dalam hal ini brarti bahwa gaji
para pekerja tergantung pada penghasilan mereka. Di bait berikutnya, Hindia menggunakan kiasan 'asri' dan 'validasi' yang mengimplikasikan kesempurnaan.
Pada bait ke-3 “Dan
aku pun terhadir seakan paling mahir menenangkan dirimu yang merasa
terpinggirkan dunia tak pernah adil kita semua gagal angkat minumanmu bersedih
Bersama-sama”
“Angkat minumanmu” artinya adalah Selebrasi akan kesedihan yang dirasakan.
lirik “bersedih Bersama
sama” dengan artian kesediahan tidak harus dirasakan denganmellow atau kegalauan dan
dihadapi sendirian, jika bisa diselebrasiakan
Bersama orang lain kenapa tidak.
Pada bait k-4 “Sia-sia pada akhirnya putus
asa terekam pedih semua masalahnya lebih dari yang secukupnya”
Remaja mudah putus asak arena membandingkan kebahagian dengan orang lain
dan khawatir berlebihan tentang masa depan, rasa putus asa sering muncul saat menghadapi masalah.
Pada bait ke-5 “Rekam
gambar dirimu yang terabadikan bertahun silam putra putri sakit hati ayah Ibu
sendiri komitmen lama mati hubungan yang menyepi”
Konsep dari “komitmen lama mati” lirik tersebut mengacu pada
permasalahan keluarga dan cinta. “Rekam gambar dirimu yang terabadikan bertahun
silam” merujuk pada seorang yang sedang overthinking yang terjadi dimasa lalu.
Pada bait ke-6 “Wisata masa lalu kau hanya merindu mencari pelarian dari pengabdian yang terbakar sirna mengapur berdebu kata semua gagal ambil sedikit tisu bersedihlah secukupnya”
konsep dari "Wisata masa lalu"
diinterpretasikan sebagai pengalaman buruk yang tidak diinginkan untuk diulang. Masa lalu tersebut
merupakan titik terendah dalam hidup seseorang.
"Ambil sedikit tisu bersedihlah secukupnya” Lirik tersebut
mengajarkan untuk tidak
terlalu terikat pada masa lalu yang telah berlalu. Gunakan
masa lalu sebagai pembelajaran dan kesempatan untuk memperbaiki diri.
Biarkan masa depan berkembang dengan memberikan ruang bagi kesedihan yang secukupnya.
Pada bait ke-7 “Secukupnya kan masih ada Penggantinya
(belum waktunya kau bisa)
Menjawabnya (ah ah ah ah ah) secukupnya Semua yang sirna kan kembali lagi Semua
yang sirna kan nanti berganti”
“Semua yang sirna ‘Kan Kembali lagi”, “semua yang sirna ‘kan nanti berganti” Arti dari kedua lirik tersebut adalah semua yang ada di kehidupan ini tidak ada
yang abadi.
Kehilangan adalah hal biasa dan terjadi. Meskipun kita kehilangan orang yang kita cintai,
kita perlu percaya
bahwa kita akan mendapatkan penggantinya suatu
saat
nanti.
Kesimpulan:
Lagu "Secukupnya" karya Hindia mencerminkan beberapa masalah
kesehatan mental dalam setiap baitnya, seperti overthinking, depresi, broken
home, quarter life crisis, dan kesehatan mental pada pekerja. Lagu ini diciptakan dengan tujuan memberikan pesan kepada
mereka agar menyikapi semua ini dengan secukupnya, bahwa tidak semua hal harus dilakukan
dengan tergesa-gesa.
Lagu "Secukupnya" karya Hindia memiliki pesan-pesan positif yang menekankan
pentingnya self-awareness dalam menghadapi apa pun yang kita alami sebagai
manusia. Contohnya, lagu ini mengajarkan cara melihat dan menghadapi
kegagalan, mengingatkan kita untuk tidak berputus asa, menyarankan agar tidak menyalahkan diri sendiri,
dan mendorong kita untuk memperbanyak keimanan kepada Sang Pencipta. Yang perlu kita lakukan adalah terus bangkit.
Dalam lirik lagu "Secukupnya," Hindia
menunjukkan bahwa kita harus membiarkan hal-hal yang sudah terjadi
berlalu, tidak apa-apa
jika kita masih
mengingat masa lalu, tetapi jangan biarkan masa lalu menjadi penyesalan yang mendalam. Kita tidak bisa
mengubah keadaan yang sudah terjadi,
yang dapat kita lakukan adalah menjadikan masa lalu sebagai pembelajaran dan refleksi diri untuk terus maju.
Jadi untuk kalian tetap menjalani dan menikmati kehidupan ini walau banyak
rintangan yang menghadang.
Komentar
Posting Komentar